Saturday, September 9, 2017


Berjarak sekitar 1,5 km dari kompleks Candi Prambanan kita akan menemukan candi lain yang tidak kalah indah. Namanya adalah Candi Plaosan. Candi ini berada di dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Terdapat dua buah candi utama yang bentuknya identik sehingga candi ini juga sering disebut sebagai candi kembar. Menurut sejarah, candi ini dibangun oleh sepasang kekasih bernama Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani. Keduanya memiliki latar belakang yang berbeda. Rakai Pikatan merupakan salah satu raja dari silsilah Mataram Kuno yang beragam Hindu sedangkan kekasihnya, Pramudya wardhani merupakan seorang gadis dari dinasti Syailendra yang beragama Buddha.
Jadi, Candi Plaosan ini sebenarnya merupakan perpaduan antara budaya Hindu dan Buddha.


SEJARAH 
 
 Candi Plaosan sendiri terbagi menjadi dua bagian yakni Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Jarak keduanya hanya beberapa puluh meter saja. Bangunan utama di kompleks candi ini berada di Candi Plosan Lor. Dua bangunan candi utama didampingi oleh candi perwara yang berjejer teratur di sisi sebelah timur. Sedangkan Candi Plaosan Kidul hanya berupa reruntuhan candi.

 Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Candi Plaosan terbagi menjadi dua komplek yaitu Plaosan Lor (lor berarti utara) dan Plaosan Kidul (kidul berarti selatan). Relief  yang ada di Candi Plaosan sangat halus dan rinci layaknya relief yang ada di Candi Borobudur, Candi Sewu serta Candi Sari.

Candi Plaosan yang beraliran Buddha ini menurut para ahli mulai dibangun pada masa Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu pada awal abad ke 9 Masehi. Hal ini di dukung oleh catatan De Casparis yang berpegang pada Prasasti Cri Kahulunan (842 M). Prasasti tersebut menceritakan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan dengan suaminya. De Casparis berpendapat, Sri Kahulunan  merupakan gelar Pramordhawardani, putri dari Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra. Sang putri yang beragama Buddha menikahi Rakai Pikatan yang memeluk agama Hindu.

Pendapat lain mengenai pembangunan Candi Plaosan adalah pembangunan candi yang dimulai sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Anggraeini berpendapat, Sri Kahulunan merupakan ibu Rakai Garung yang memerintah Mataram sebelum Rakai Pikatan. Ia juga berpendapat bahwa pemerintahan Rakai Pikatan yang terlalu singkat tidak memungkinkan untuk membangun candi sebesar Candi Plaosan. Rakai Pikatan mendirikan candi perwara setelah masa pembangunan candi utamanya.

Di dekat candi perwara Candi Plaosan Kidul pada bulan Oktober 2003, ditemukan prasasti yang diperkirakan berasal dari abad ke 9 M. Prasasti tersebut mempunyai ukuran 18,5 x 2,2 cm yang terbuat dari lempengan emas. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sansekerta  menggunakan huruf Jawa Kuno. Prasasti ini belum diketahui isinya, namun menurut Tjahjono Prasodjo, epigraf yang ditugasi untuk membaca prasasti ini, ia berpendapat dari prasasti ini menguatkan dugaan bahwa pembangunan Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

2 comments:

  1. 18 Ciri istri selingkuh https://www.youtube.com/watch?v=jWn_BkzE9V0&t=637s

    ReplyDelete
  2. Ciri ciri istri selingkuh di belakang suami https://www.youtube.com/watch?v=rSMbdEgM0l8

    ReplyDelete

Label

Arsip Blog Saya

Pages

Pengikut

Popular Posts